Thursday, December 29, 2016

Carut Marut Data WNA

Oleh Rusidi 


SIMPANG Siur dan tidak ada kejelasan berapa pastinya jumlah tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia, menunjukkan carur marutnya pendataan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Tenaga Kerja, Badan Imigrasi dan Kepolisian RI. Maraknya pemberitaan terkait isu eksodus besar-besaran warga Tiongkok (China) yang masuk ke Indonesia akhir-akhir ini, menjadi trending trofic tersendiri. Alih-alih datang ke Indonesia sebagai turis, namun berlanjut pada soal sebagai tenaga kerja.

Sebagai masyarakat awam, tentu banyak yang bertanya mengapa hal tersebut bisa terjadi. Ini menjadi perbincangan panas dan menarik mengingat eksodus tersebut dikhawatirkan akan mengancam hajat hidup warga Negara Indonesia di rumahnya sendiri. Mudahnya pemberian ijin bagi warga negara lain yang ingin masuk ke Indonesia oleh pemerintah, perlu menjadi perhatian khusus.    


Hebatnya, masing-masing institusi yang mengurusi keberadaan orang asing di Indonesia memiliki data yang tidak valid. Bahkan seorang Presiden RI, Joko Widodo harus melakukan klarifikasi sendiri soal angka pasti jumlah warga negara asing yang bekerja di Indonesia. Padahal seorang Jokowi cukup memerintahkan para pembantunya yang menangani langsung soal keberadaan orang asing, baik sebagai turis maupun tenaga kerja untuk menjelaskannya.

Tentu ini menunjukkan kekalutan seorang Jokowi dalam menghadapi berbagai tudingan dan  permasalahan yang dihadapi bangsa ini. Bagaimana dengan para pembantu-pembantunya yang sebelumnya ditugaskan untuk mengurusi soal keberadaan orang asing di Indonesia. Baik itu Kementerian Tenaga Kerja, Imigrasi maupun pihak Kepolisian yang nyata-nyata memiliki data yang tidak valid dan saling lempar.

Ini dapat tergambar saat para wakil dari masing-masing institusi yang ditugaskan oleh pemerintah untuk mendata orang asing saat diwawanncarai salah satu TV swasta, mereka membawa data masing-masing, dan data yang mereka bawa berbeda jauh dari angka yang obyektif. Jelas Jokowi kembali menjadi sasaran tembak dari semua lini. Sekarang kita tunggu saja langkah apa yang akan diambil oleh seorang Jokowi. []


~ Fajar Sumatera, Kamis, 29 Desember 2016

No comments:

Post a Comment