Thursday, June 23, 2016

Operasi Batok

Oleh Udo Z Karzi


SEBENTAR lagi Lebaran. Orang-orang semakin sibuk menyiapkan ini, itu. Pasar, toko, mal, ... semua tempat yang menyediakan segala sesuatu berkenaan dengan hajat Hari Raya bertambah ramai. Pegawai negeri (mudah-mudahan sih enggak!) semakin rajin bolos. Karyawan swasta meskipun kelihatan rajin, (semoga kagak!) pikiran sudah nggak dikerjaan lagi.

Kalau anak sekolah sih sudah mulai libur setelah bagi rapor kenaikan kelas sejak pekan ini. Mereka sudah bernyanyi, "Libur telah tiba... libur telah tiba..." dan sudah berkhayal tentang baju baru dan uang THR yang bakal mereka terima dari sanak saudara yang disambangi.


Hanya Udien yang sedang bersungut-sungut kesel dan setengah bingung.

"Ngapi muneh?"

Alih-alih dijawab, Udien malah nyahut, "Operasi batok ke mana kita?"

Teman yang sebelah langsung tertawa ngakak. Tapi, wartawan muda malah nanya, "Apa operasi batok?"

"Haduuh... bener-bener, operasi batok aja gak tahu."

"Wartawan sekarang lebih canggih geh Dien soal begituan. Emangnya kayak kau dulu yang rajin keliling-keliling menjelang Lebaran...."

"Ah, kau tahu aja...," Udien tersipu.

"Jadi apa operasi batok?"

Kebetulan ada, peminta-minta lewat. Ada juga yang pengemis-mengemis ke masjid, di pasar-pasar, ke kantor-kantor, ke rumah-rumah.

"Nah, kurang lebih kayak gitu itu operasi batok. Cuma yang melakukannya wartawan."

"Tapi mereka ga pakai batok tuh..."

"Ngeyel. Wadah untuk menampung dana atau barang itu genti batok aja biar pas dengan namanya operasi batok...," Udien kesel.

Hahaa... []


~ Fajar Sumatera, Kamis, 23 Juni 2016 
 

No comments:

Post a Comment