Friday, April 29, 2016

Arogansi

Oleh Udo Z Karzi


SISI lain dari sebuah kesuksesan -- apatah lagi kekuasaan -- adalah arogansi. Arogan adalah sikap angkuh dan sombong yang ditunjukkan seseorang yang merasa dirinya paling hebat, paling pintar, paling berkuasa, paling berperan dibandingkan dengan orang lain. Penyakit mental ini biasanya menjangkiti seseorang yang sedang dalam posisi puncak, kariernya menanjak atau bisnisnya sedang berkembang pesat.

Dari konteks inilah inilah kita bisa memahami apa yang terjadi pada seorang Arinal Djunaidi.

Thursday, April 28, 2016

Itikad dan Totalitas

Oleh Rusidi


SUATU pekerjaan apabila dilandasi dengan Itikad dan totalitas tentu akan menghasilkan output yang maksimal. Dan sebaliknya, bila suatu pekerjaan dilakukan dengan setengah hati dan tidak memiliki itikad untuk lebih maju dan lebih baik, otomatis akan berdampak kurang baik. Itikad dan Totalitas kerja tersebut dibutuhkan oleh semua bidang salah satunya dunia olahraga.

Itikad akan datang dari hati kecil yang dapat diartikan sebagai suatu niat. Bahkan itikad ini dibagi menjadi dua yaitu baik dan buruk. Itikad baik belum tentu dapat menghasilkan hal yang baik, apalagi yang buruk tentu akan berdampak paling buruk hasilnya. Artinya, itikad baik akan berdampak pada penarikan energi positif walau harus melalui suatu pengorbanan.

Tuesday, April 26, 2016

Hutan Sawit

Oleh Riko Firmansyah


PEPATAH Romawi: Belajarlah patuh sebelum memimpin. Sepertinya hal itu tak berlaku bagi Menteri Perindustrian Saleh Husin. Dia ngotot melawan moratorium presiden terkait pembukaan lahan sawit.

Alasannya, industri pengolahan sawit turut berkontribusi dalam menghasilkan devisa, khususnya untuk industri crude palm oil (CPO). Sebelum moratorium dapat $21,6 miliar kini hanya $18 miliar.

Monday, April 25, 2016

Penguasa…Pengusaha

Oleh Abdullah Al Mas’ud


MINGGU depan buruh mengancam kembali beraksi memperingati hari buruh yang jatuh pada 1 Mei. Mereka menyuarakan tuntutan terkait dengan upaya meningkatkan kesejahteraan. Alasannya pemerintah selaku penguasa masih pro pengusaha sehingga belum bisa menjamin kesejahteraan buruh sesuai tuntutan.

Tuntutannya tentu soal kenyamanan kerja seperti tak ada lagi pemecatan sepihak, kepastian upah, pembayaran lembur sesuai aturan kerja, dan kepastian hidup berbagai tunjangan, termasuk hari tua bagi kaum buruh.

Friday, April 22, 2016

Pejabat Harus Bersih

Oleh Abdullah Al Mas’ud

PEJABAT, pada umumnya dikonotasikan dengan pemerintah, yakni sebagai aparatur negara. Tugas aparatur negara mengabdi opada rakyat. Oleh karena itu pejabat harus bersih supaya berwibawa. Kenapa harus bersih dan berwibawa?

Jawabannya sangat mudah tapi melasanakannya yang berat. Jawabannya, tugas pejabat negarajelas mengemban tugas mulia, yaitu mengabdi kepada rakyat sekaligus kepada negara. Tugas kedua ini saling melengkapi.

Thursday, April 21, 2016

Ada Hantu di Pemkot

Oleh Abdullah Al Mas’ud


REKLAMASI pantai di Teluk Lampung yang masuk kawasan Kota Bandarlampungkian menjamur. Namun, perizinannya seperti mengurai benda abstrak . Berarti ada hantunya dong.

Para wakil rakyat di kota ini juga tahu kalau persoalan reklamasi selama ini bukan hanya satu titik melainkan banyak. Mereka juga sudah mengantongi identitas pelakunya. Namun, baru satu yang dipanggil yankni. pemilik dari usaha Wisata Teluk Lampung (WTL). Rencananya semua dipanggil.


Wednesday, April 20, 2016

Rokok Gorila

Oleh Riko Firmansyah

Bisa memandang warna acak, pola, peristiwa, dan bahkan bisa melihat sesuatu yang tidak ada seolah nyata. Lalu, berhalusinasi dengan perasaan, pikiran, dan menciptakan daya pandang berbeda sehingga perasaan terganggu.

Itulah dampak dari efek halusinogen yang berasal dari narkotika jenis baru atau yang biasa disebut dengan new psychoactive substances (NPS).  BNN menamainya AB-PINACA, THJ-2201, dan THJ-018.

Tuesday, April 19, 2016

Sikap Permisif Kita

Oleh Udo Z Karzi


REALITAS seperti membenarkan bahwa politik identik dengan suatu hal yang kejam, tetapi tidak dapat  terelakkan dalam kehidupan manusia. Sebab, sesungguhnya secara psikologis manusia lekat dengan  hasrat untuk berkuasa sebagaimana diungkapkan Alred Adler. Adler menyebutkan adanya kecenderungan otoritarianisme suatu unsur fundamental di dalam jiwa manusia, yang menggantikan libido –naluri kesenangan- di dalam konsepsi Freudian (Maurice Duverger, 2005).

Dari sini bisa dipahami bahwa naluri seseorang yang memiliki hasrat untuk berkuasa terkadang  mengalahkan akal sehat. Ia akan menempuh segala cara untuk dapat mencapainya. Ungkapan ‘uang berkuasa” adalah karikatur dalam realitas politik; uang tidak pernah menjadi satu-satunya  “penguasa”. Namun, dalam banyak masyarakat -- tidak hanya dalam masyarakat kapitalis -- uang adalah senjata yang hakiki.

Friday, April 15, 2016

Ironi Penyaluran Rastra

Oleh Supendi


KEHADIRAN beras keluarga sejahtera (Rastra)—sebelumnya dikenal raskin, menjadi penawar bagi masyarakat kelas bawah ditengah melambungnya harga-harga kebutuhan pokok. Harga penebusan Rastra yang hanya Rp1.600 per kg terasa lebih ringan dibanding harus membelinya di pasaran dengan harga diatas Rp10 ribuan per kg.

Namun, bila dengan harga semurah itu masyarakat masih sulit mendapatkan Rastra, lantas dimana permasalahannya? Bila Rastra memang dirasa menjadi solusi bagi masyarakat miskin, kenapa pula rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTS-PM) disebut berat menebusnya?

Thursday, April 14, 2016

Berantas Korupsi

Oleh Abdullah Al Mas’ud

KORUPSI seperti tiada henti melanda berbagai kalangan. Kondisi itu sekaligus membuktian krisis moral dan krisis akhlak. Korupsi diawali dari pejabat tingkat pimpinan, kemudian turun ke rakyat jelata.

Di tulisan ini saya menyebut pelaku korupsi itu adalah koruptor.  Yang namanya koruptor sudah tentu tidak jujur, tidak jujur berarti pembohong. Kesimpulannya, pada umumnya ketidak jujuran dibangun dengan cara sistemik melalui korupsi, tak beda merampok uang negara dan uang rakyat.

Wednesday, April 13, 2016

Gratifikasi Bukan Sinetron

Oleh Abdullah Al Mas’ud

SETIAP kabupaten dan kota di Provinsi Lampung punya cara masing-masing untuk mengeruk pendapatan. Hasilnya ditungkan dalam APBD. Namun, hingga mekanisme penyusunan anggaran dan program menjadi otoritas pemerintah daerah (eksekutif) dan para Anggota DPRD (legislatife). Keduanya terlihat seperti sedang main sinteron dalam pembahasan.

Banyak juga kiat para ekskutif yang memainkan peran untuk meloloskan anggaran yang telah disusun setiap tahun. Namun, tat kala kedigdayaan rapuh di Dewan, ada kiat pamungkas yang main di kolong meja. Ujung-ujungnya ketok palu, APBD keluar sesuai harapan ekskutif.

Tuesday, April 12, 2016

Miskin

Oleh Riko Firmansyah


KEMISKINAN absolut, pendapatan kasar bulanan tidak cukup membeli keperluan minimum baik perorangan maupun rumah tangga. Sedangkan miskin relatif berdasar tingkat pendapatan---kaya di kampung, bisa jadi miskin bagi warga perkotaan.

Secara struktural, miskin itu justru mengekang.  Artinya, tak ada peluang bagi mereka untuk keluar dari kemiskinan termasuk anak-anaknya. Terjebak dalam lingkaran bahkan dikategorikan kemiskinan abadi.

Monday, April 11, 2016

Pro-Kontra RTH

Oleh Rusidi


DUA minggu terakhir ini, masyarakat Lampung disuguhkan dengan berbagai pemberitaan terkait isu rencana beralih fungsinya Stadion Pahoman menjadi salah satu pusat arena rekreasi dan olahraga masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai oleh pemerintah provinsi Lampung.

Bahkan dengan jelas, tegas dan gamblang, Gubernur M Ridho Ficardo menyatakan akan memaksimalkan dan mengefektifkan aset daerah yang ada, salah satunya Stadion Pahoman yang selama ini dipinjamkan dan dikelola oleh pemerintah Kota Bandarlampung. 


Friday, April 8, 2016

Polisi dan Masyarakat

Oleh Abdullah Al Mas'ud

SELAMA ini ada pemahaman di masyarakat, jangan berurusan dengan polisi karena laporan kehilangan ayam harus korban kambing. Kapolda Lampung Brigjend Ike Edwin, berupaya menepis  pemahaman itu lewat program laporan terbuka.

Program itu juga sudah membuahkan hasil karena mendapat perhatian khusus rakyat di Lampung sehingga membuahkan langsung anugerah Museum Rekor Indionesia (MURI).

Thursday, April 7, 2016

Menakar Kualitas Biodiesel

Oleh Supendi

KITA patut berbangga karena perusahaan pengolah biodiesel berskala internasional telah menancapkan bisnisnya di Lampung. Beroperasi di Jalan Soekarno-Hatta KM 10 Kecamatan Way Lunik, Panjang Bandarlampung dengan luas areal 15.000 hektare, PT Louis Dreyfus Company (LDC) siap mendukung program pemerintah untuk perlahan beralih ke energi hijau.

Dalam perjalanannya, LDC berkomitmen untuk menghasilkan olahan biodiesel yang berkualitas untuk didistribusikan ke PT Pertamina. Upaya ini dilakukan menyusul keinginan pemerintah untuk meningkatkan persentase campuran biodiesel ke dalam solar hingga 20% (B20) guna menurunkan emisi gas rumah kaca.

Tuesday, April 5, 2016

UN Ilegal

Oleh Riko Firmansyah


MAHKAMAH Agung (MA) pernah melarang pemerintah melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada 2010. Bahkan MA menolak kasasi gugatan UN yang diajukan pemerintah.

Dengan putusan ini, UN menjadi cacat hukum dan pemerintah dilarang menyelenggarakannya. Batas waktu pelarangan ini berlaku sejak keputusan ini dikeluarkan. Dan, sebagai konsekuensinya penyelenggaraan ujian ini illegal alias inkostitusional.

Monday, April 4, 2016

Bukit Kan Kugerus

Oleh Udo Z Karzi


"BUKIT kan kudaki laut pun kuseberangi." Begitu senandung Hetty Koes Endang dalam lagu Hati Lebur Jadi Debu yang hits 1990-an. Tapi, barangkali buat orang sekarang yang serbapraktis, apalagi oleh pengembang yang mau cari untung gede, syair itu diganti dengan "bukit kan kugerus, laut pun kureklamasi".

Ya, dua hal ini: penggerusan bukit dan reklamasi pantai menjadi persoalan yang sejak lama menghantui Bandarlampung. Soal reklamasi pantai yang sempat bikin heboh beberapa tahun lalu, kini sedikit mereda.

Friday, April 1, 2016

Selamat Jalan Senior

Oleh Rusidi



INNALILLAHI wainailahi rajiun. Rabu (30/3) pagi lalu, dunia pers Lampung kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya, H. Hamdani AR di usia 71 tahun.  Bagi saya, sosok Almarhum begitu kental dikenal oleh sebagian besar insan pers maupun para tokoh, pejabat pemerintahan maupun khalayak umum. Bahkan, satu-dua hari sebelum menghembuskan napas terakhirnya, almarhum masih sempat berkumpul dan bercanda sesama teman-teman media lainnya.

Ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil dan petik dari perjalanan hidup almarhum selama menekuni dunia jurnalistik. Kegigihan Almarhum dalam memperjuangkan dunia pers di Sai Bumi Ruwa Jurai, terlihat begitu besar hingga akhir hayatnya. Walaupun namanya tidak dapat disejajarkan dengan pendahulunya seperti H. Solfian Akhmad, Azis Kasim, Martubi Makki, dan H. Harun Muda Indrajaya, sepak terjang H. Hamdani AR dimasa tahun 1980 an cukup punya andil.