Friday, October 30, 2015

Telur Mata Sapi

Oleh Riko Firmansyah

DARI bupati, gubernur, menteri, hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), mencurigai lambatnya pencairan dana ini karena sengaja didekatkan waktunya dengan proses pilkada serentak.

Maksudnya apa ini? Apakah uang desa diambil oleh para calon itu untuk biaya kampanye, atau apa? Bagaimana cara mengambilnya? Bukankan hanya bisa dicairkan oleh kepala desa yang bersangkutan.

Thursday, October 29, 2015

Persatukan Pemuda

Oleh Abdullah Al Mas’ud


KEMARIN seluruh bangsa ini memperingati sejarah Sumpah Pemuda. Bahkan di berbagai media sosial ikut mendengungkan peringatan dari para pemuda yang bersumpah pada 28 oktober 1928 untuk bersatu. Makna yang terkandung dalam Sumpah Pemuda sangat tinggi. Namun, pengakuan sekarang sulit ditemui.

Sumpah pemuda ibarat perekat kuat yang diciptakan oleh seluruh bangsa ini sangat ampuh untuk menyatukan kemajemukan bangsa ini.  Namun, perekat itu sepertinya mulai merenggang.

Wednesday, October 28, 2015

Proposal Jokowi

Oleh Deni Kurniawan


PERTEMUAN bilateral antara Presiden Barrack Obama dengan Presiden Jokowi  berlangsung di Oval Office White House, kemarin (26/10). Presiden Jokowi disambut hangat oleh Obama, walaupun Amerika sedikit kecewa lantaran Indonesia akhir akhir ini lebih banyak bekerjasama dengan China.

Konon, kepergian Jokowi ke Amerika Serikat sambil menyodorkan sebuah proposal kerjasama yang muaranya keinginan Indonesia untuk bergabung ke dalam Trans Pacific Partnership (TPP). Beberapa klausul yang ditawarkan Jokowi ke Obama antara lain kerjasama soal energy, kemaritiman juga membicarakan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi kedua Negara.

Tuesday, October 27, 2015

Pengekspor Kabut Asap

Oleh Rusidi

KEBAKARAN hutan yang terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan berdampak buruk bagi perputaran roda disegala bidang. Tidak hanya mengganggu kesehatan masyarakat, perekonomian, pendidikan tapi juga dapat melumpuhkan sektor lalu lintas udara dalam hal ini penerbangan. Bahkan dalam rilis terbarunya, Kementerian Perhubungan (Menhub) menyatakan, akibat kebakaran hutan dan kabut asap selama ini setidaknya melumpuhkan jadwal penerbangan 25-30 persen.

Sumatera Selatan, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan beberapa daerah lainnya dianggap sebagai produsen aktif penghasil kabut asap. Tampaknya pemerintah pusat dan daerah sangat kewalahan menghadapi situasi bencana nasional ini. Dengan peralatan seadanya, pemerintah pusat terus berusaha memadamkan api.

Monday, October 26, 2015

Mamak Kenut Tak Bawa Asap

Oleh Udo Z Karzi


DENGAN sangat pede-nya Mamak Kenut (MK) bilang, "Cuma Lampung yang gak kena asap," seminggu yang lalu di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Ya, selama beberapa hari di kota ini, peserta Pansumnet yang mengikuti Seminar Internasional Kota Pusaka Indonesia Menuju Warisan Dunia dan Workshop Industrial Heritage, 21-24 Oktober; selain menikmati eksotisme alam, bangunan, dan kultural kota, terpaksa harus juga harus merasakan hembusan kabut asap Sumatera yang tak terkecuali menyelimuti wilayah ini.

Kaban Susah

Oleh Riko Firmansyah

SALEH tengah mendengarkan keluh kesah soal penyimpangan fasilitas kaum miskin dari pemerintah di beranda rumahnya dengan beberapa warga kampung.

“Ini RT mulai gak bener karena ada pengurangan jatah raskin. Harusnya kita dapat 14 kali dalam setahun tetapi masih 12. Kemana hak warga yang dua bulan? Jangan-jangan dijual,” keluh Sanusi.

Friday, October 23, 2015

Layanan Publik Buruk

Oleh Abdullah Al Mas’ud


PELAYANAN publik di Lampung makin buruk. Namun, masyakat tak berkutik melawannya.

Tentu semua masyarakat di Provinsi Lampung pernah mengalami soal layanan pemerintah dalam mengurus administrasi dan lainnya yang tak mengenakan. Tak usah jauh-jauh. Di Kantor Samsat yang berlokasi di Jl. Pramuka, banyak yang mengeluh. Salah satunya Adi, karyawan sebuah perusahaan yang berkantor di Jl. Gajah Mada, Tanjungkarang Timur.

Thursday, October 22, 2015

Berita Buruk Pejabat

Oleh Abdullah Al Mas’ud

BELAKANGAN seluruh media cetak di Lampung seperti sedang berlomba-lomba mendapatkan berita buruk. Indikasinya berita buruk yang mayoritas bersumber dari kalangan pemerintah itu tak pernah absen di koran.

Ungkapan usang Bad News is Good News (berita buruk adalah berita bagus) hingga kini masih berlaku dan bahkan terkesan laku keras, Bahkan contoh ungkapan using yang memakai contoh orang menggigit anjing belum seberapa karena kini lebih sadis. Bukan lagi makan mengigit tetapi memakannya sampai habis.

Wednesday, October 21, 2015

Pelanggaran Tanpa Politik Uang

Oleh Deni Kurniawan


BAWASLU dalam rapat koordinasinya bersama panitia pengawas pemuli delan daerah pemilihan kepala daerah (pilkada) merilis hasil temuan dan laporan terhadap pelanggaran pilkada yang saat ini sedang berlangsung.

Ketua Bawaslu Lampung, Fatikhatul Khoiriah (Khoir) mengatakan, sejumlah kasus ini masih ditangani oleh Panwas dan jajaran. Ada pula kasus yang sudah dibahas di Gakumdu dan tidak termasuk pelanggaran karena tidak memenuhi unsur. Dari hasil konsolidasi 8 daerah pilkada diperoleh 135 pelanggaran.

Tuesday, October 20, 2015

Ocehan Asap

Oleh Riko Firmansyah

KEBAKARAN hutan itu mudah saja dipadamkan. Tapi, bila kebakaran hutan terjadi pada lahan gambut  tidak  akan bisa dipadamkan. Bagian atas mati karena disiram tetapi di bawah permukaan tanah bara api tetap menyala dan merambat.

Jadi, bagaimana cara memadamkannya? Bagaimana pun caranya tetap tidak bisa. Pakai parit seperti anjuran Presiden Joko Widodo. Seberapa banyak dan panjang parit yang akan dibuat. Ingat api menjalar bukan di permukaan tanah tapi di bawah tanah.

Monday, October 19, 2015

Siaga I (Sepakbola Nasional)

Oleh Rusidi


SEPAK bolaku sayang, sepakbolaku tendang, hal ini menggambarkan situasi dan kondisi persepakbolaan di tanah air. Bagaimana tidak, negeri yang saat ini sedang memusuhi bahkan membekukan kepengurusan induk si kulit bundar (PSSI), malah memberlakukan Siaga I demi sebuah perhelatan sepakbola yang diberi nama Piala Presiden. Aneh bin ajaib, itulah persepakbolaan Indonesia secara umum, namun semua sudah menjadi realita.

Euforia perhelatan final Piala Presiden seolah-olah mengalahkan sebenarnya apa yang terjadi di negeri yang saat ini sedang mengalami bencana nasional, Kabut Asap. Produksi kabut asap melalui pembakaran hutan, sudah banyak menyengsarakan banyak orang dan negara tetangga, seolah lenyap begitu saja ditelan Kabut Asap, demi menjaga martabat persepakbolaan daerah (maaf bukan kepentingan nasional, red).

Friday, October 16, 2015

Melayani Bukan Dilayani

Oleh Abdullah Al Mas’ud


TULISAN ini, merupakan hasil diskusi dengan sejumlah wartawan senior di Kantor PWI Perwakilan Lampung yang berlokasi di Bandarlampung, kemarin siang. Materinya soal pelayanan publik oleh seluruh lembaga pemerintah, swasta, dan lingkungan.

Melayani bukan dilayani, ini tentu etos yang baik buat siapa pun, khususnya di lembaga yang melayani masyarakat, seperti di kantor pemerintah, kantor DPRD, kantor polisi. Hal ini juga berlaku buat layanan bisnis.

Thursday, October 15, 2015

Udien Belajar Sejarah

Oleh Udo Z. Karzi

SEJARAH ialah kenangan dari tumpuan masa silam, kata Robert V. Daniel. Kenangan yang dimaksud adalah hal-hal yang ditangkap memori manusia terhadap peristiwa yang ia lihat. Apa yang ia lihat dapat menjadi tumpuan dalam mengetahui peristiwa masa lalu. Namun bagaimana pun, kenangan yang ditangkap sangat dibatasi oleh kamampuan manusia dalam mengingat. Kian lama kenangan itu, kian sukar sukar manusia mengingatnya.

Hakikat sejarah, menurut Sartono Kartodirdjo, dibatasi dua pengertian: sejarah objektif dan sejarah subjektif. Sejarah objektif, yaitu peristiwa atau kejadian masa lampau apa adanya. Sedangkan sejarah subjektif, yaitu hasil penafsiran (rekonstruksi) sejarawan atas peristiwa masa lampau.

Menyoal Pengupahan

Oleh Deni Kurniawan


SEBUAH diskusi kecil yang dihadiri oleh beberapa elemen buruh mahasiswa dan petani di sebuah kawasan Kota Sepang kemarin sore, sangat menggugah pikiran yang tentunya ikut terlibat langsung dalam diskusi mengenai pengupahan buruh. Sebuah kebijakan nasional rencanananya akan disahkan oleh Presiden Jokowi pada hari ini, 15 Oktober 2015 yaitu Peraturan Pemerintah tentang Pengupahan.

RPP Pengupahan ini merupakan salah satu bentuk kebijakan baru dari pemerintahan Presiden Jokowi yang ditujukan untuk memberikan kepastian bagi dunia usaha, yang selama ini menganggap model kenaikan upah buruh yang tidak memberikan satu kepastian bagi dunia usaha atas kenaikan upah yang dapat diprediksi.

Tuesday, October 13, 2015

Predator Anak

Oleh Riko Firmansyah


PENCEGAHAN pengidap pedofil dapat dilakukan sedini mungkin, bahkan ketika si calon pedofil masih bayi atau anak-anak dengan memberi pendidikan dan perhatian khusus. Dan bisa meningkatkan metode pengobatan untuk kelompok ini.

Pedofil cenderung kidal dan sering memiliki kelainan di wajah yang bersifat minor, atau dalam dunia kesehatan disebut  Anomali Fisik Minor atau Minor Physical Anomalies (MPA).

Friday, October 9, 2015

Rupiah Menguat

Oleh Deni Kurniawan


UNTUK mengatasi dampak pelemahan ekonomi yang tengah melilit perekonomian Indonesia, Rabu (7/10/2015), pemerintah meluncurkan paket kebijakan ekonomi tahap III.

Paket ini untuk melengkapi dua paket kebijakan ekonomi yang sudah dilansir Presiden Joko Widodo pada September 2015 lalu. Melalui dua paket kebijakan terdahulu, pemerintah melakukan berbagai deregulasi untuk memperbaiki iklim usaha dan mempermudah perizinan usaha.

Thursday, October 8, 2015

BBM Murah Mobil Mewah

Oleh Abdullah Al Mas’ud

PEMERINTAH secara resmi melepas bahan bakar jenis partalite yang digadang-gadang berkualitas lebih baik karena berkadar oktan ron ron 90. Tujuannya melenyapkan BBM subsidi.

Dalam sosialisasi, pemerintah lewat Pertamina menggembar-gemborkan kualitas partalite jauh lebih bagus ketimbang premium karena kadar oktan yang lebih tinggi dari premium yang mampu membersihkan mesin. Makanya, harga jualnya dipatok lebih mahal dari premium yaki Rp8.500 per liter dan premium kini Rp7.300 per liter.

Wednesday, October 7, 2015

Kampanye Gubrak

Oleh Riko Firmansyah

MINAK Tab asik menyimak kampanye calon pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah di kampung.

Tapi mata peserta kampanye tak tertuju pada sang calon yang tengah orasi. Mereka lebih tertarik pada kesibukan panitia yang membagi-bagikan nasi kotak dan kaos bergambar pasangan calon di samping panggung.

Tuesday, October 6, 2015

TNI Kian Dekat

Oleh Abdullah Al Mas’ud


HARI ini seluruh bangsa ini memperingati HUT ke-70 Tentara Naional Indonesia (TNI). Tiap ulang tahun, semua stasiun televisi biasanya menayangkan upacara HUT TNI yang berisi berbagai peragaan berikut atraksi dari darat laut sampai manuver pesawat udara.

Rasanya sudah lama juga tontonan HUT TNI menghilang. Kalau mau menyaksikan atraksi itu harus datang ke lokasi.

Monday, October 5, 2015

18 Tahun Kabut Asap

Oleh Deni Kurniawan


KABUT asap di pulau Sumatera mencapai puncaknya pada pertengahan Maret tahun 2014 lalu. Ribuan titik panas terdeteksi dalam satu hari, ribuan pula murid sekolah diliburkan juga ribuan masyarakat terjangkit ISPA. Bahkan ada pula para pekerja swasta yang dievakuasi ke provinsi tetangga. Selain itu bandara di Pekanbaru lumpuh berhari-hari, diikuti dengan provinsi tetangga di Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Jambi yang terpapar asap dari Riau.Kualitas udara yang memburuk sangat berbahaya, bahkan Riau tidak layak huni lagi, kata spesialis paru-paru.

Ini tercatat sebagai musim asap terparah sepanjang sejarah. 18 tahun berlalu, kebakaran hutan lahan serta asap terus terjadi. Berkali-kali ganti kepala daerah bahkan presiden, semuanya seolah tak serius urusi persoalan ini Dan lucunya 18 tahun pun tidak ada tindakan baik dari pemerintah daerah maupun pusat untuk menghentikan permasalahan ini.

Friday, October 2, 2015

Kesaktian Pancasila

Oleh Riko Firmansyah


PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

Bila dijabarkan per kata, kesaktian merupakan kepandaian (kemampuan) berbuat sesuatu yg bersifat gaib (melampaui kodrat alam). Pancasila, demokrasi berdasarkan sila di dalamnya yang dilihat sebagai suatu keseluruhan yang utuh.

Thursday, October 1, 2015

Menjaga Kesaktian Pancasila

Oleh Abdullah Al Mas’ud


HARI ini (Kamis, 1/10), seluruh Bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Namun, melihat fenomena saat ini, muncul pertanyaan masih saktikah Pancasila?

Sebelum menjawab soal kesaktian, harus tahu dulu munculnya bukti dari kesaktian yang pernah dibuktikan. Merujuk dari sejarah, Kesaktian Pancasila dibuktikan dengan keberhasilan bangsa ini dalam menggagalkan kudeta pergantian Pancasila sebagai ideologi bangsa oleh Partai Komunis yang terkenal dengan sebutan G30S/PKI pada 30 September 1965.