Friday, May 29, 2015

Berita (Beras) Plastik

Oleh Deni Kurniawan


AKHIR-AKHIR ini masyarakat dihebohkan dengan berita beras plastik. Bahkan beredar juga video yang diunggah dari youtube yang konon merupakan proses pembuatannya . Komentar salah seorang teman di Jakarta yang bekerja di bidang polimer pada umumnya mempertanyakan keabsahan video tersebut. Diyakini bahwa video tersebut sebenarnya dari pabrik pembuatan bijih plastik dan harganya pun mahal sekali. Sulit dipercaya kalau itu dibuat jadi beras karena harganya jauh lebih mahal dari beras.

Dr. Asmuwahyu Saptoraharjo salah seorang Akademisi di Jakarta yang berkiprah didunia Industri yang berhubungan dengan plastik memberikan cara mudah mengecek apakah beras yang kita beli terbuat dari plastik: 1. Kalau tenggelam dalam air berarti bukan jenis PP, PE ataupun Polyolefin lainnya, 2. Bakar di furnace, periksa apakah ada kadar abunya atau tidak, polymer kadar abu praktis nol. Kalau terdapat abu kemungkinan compound plastik.

Thursday, May 28, 2015

Olah(raga) Negara

Oleh Rusidi


OLAHRAGA dan Olah Negara. Dua hal yang tidak ada kaitannya sama sekali. Namun para politis pengelola negeri ini sepertinya harus berkaca pada dunia olahraga. Karena olahraga ternyata memperlihatkan karakter yang dibutuhkan untuk olah negara.

Dalam kobaran cinta seperti dalam olahraga yang mengatasnamakan bangsa, jiwa amatir yang siap berkorban demi patria mengalahkan kalkulasi untung-rugi sehingga atlet profesional ternamapun harus rela bertanding dengan imbalan di bawah standart.

Wednesday, May 27, 2015

Orang Hilang

Oleh Riko Firmansyah


KREPI (14) terkesan tak menghiraukan bapaknya, Tagulu (45), yang tak pulang lima bulan. “Biar saja tak pulang. Barang kali mati,” ujar pemuda berlogat Makasar.

Tagulu tak kembali sejak mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap jenis bagan di perairan sekitar Pulau Legundi, Pesawaran.

Tuesday, May 26, 2015

Ronda

Oleh Deni Kurniawan


PERKARA begal dan perampokan di Lampung kian menakutkan masyarakat lantaran terus meningkat. Kini, masyarakat terus mengantisipasi pergerakan para penjahat sadis itu dengan mewajibkan jaga malam alias ronda. Bahkan, Pemerintah Kota menginstruksikan masyarakat untuk menerapkan ronda dengan musyawarah, mulai jadwal ronda sampai mekanisme sanksi jika ada yg berhalangan.

Pertaanyaannya, di mana peran negara (pemerintah kota) dalam menjaga keamanan dan keselamatan warganya? Kemana pajak yg telah dibayarkan warga sehingga warga harus menjaga dirinya dalam menjaga keamanan dan keselamtan? Atau ini akal akalan Walikota sebagai seorang Petahana dalam keikutsertaannya di Pemilihan Kepala Daerah di Desember nanti?

Friday, May 22, 2015

Uniknya Olahraga

Oleh Rusidi

JUARA itu dilahirkan. Sebuah kalimat bijak yang sering digembar-gemborkan insan olahraga. Menyimak makna dari kalimat tersebut, tentu tidak salah dan ada benarnya. Karena ada seseorang memang dilahirkan untuk menjadi juara, namun prosentasenya sangatlah kecil.

Seiring dengan perkembangan zaman terutama dalam ilmu keolahragaan, tidak dapat dipungkiri semakin menyurutnya kata-kata atau kalimat sakti ‘juara itu dilahirkan’. Muncullah kalimat yang lebih bijak: juara itu bisa dibentuk. Artinya, seorang calon juara dapat didesain sedini mungkin atau bahkan pada saat masih dalam kandungan. Selanjutnya dibentuk melalui program yang ketat dan berkesinambungan.

Thursday, May 21, 2015

Lampung Betoh

Oleh Riko Firmansyah


NGUPI pai. Artinya, minum kopi dulu. Bisa saja ajakan pada tamu, kerabat dekat, rekan kerja, dan handai taulan, hingga pada diri sendiri, untuk rehat. Pemakaian sesungguhnya tidak secara harfiah menyeruput minuman hitam beraroma menantang tersebut. Banyak makna terkandung di dalamnya.

Menyapa  seseorang yang dikenal saat kebetulan lewat di depan rumah, misalnya.  "Ngupi pai uo",  tambahan kata ui kerap dipakai orang Lampung dari suku Abung, Pesisir, Menggala, hingga Pubian. Ui, bisa saja diartikan bro, kawan, s, cui, coi, man, hingga gan, demi  menunjukan keseriusan ajakan tersebut.

Wednesday, May 20, 2015

Masih Promosi

Oleh Abdullah Al Mas'ud


SKH Fajar Sumatera sempat tak beredar di masyarakat  selama sebulan lantaran banyaknya kritik yang masuk ke meja redaksi, mengenai penyajian yang kurang menarik. Selama sebulan itu, kami terus  menjalankan simulasi untuk menemukan sajian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Namun, untuk memenuhi hal itu membutuhkan biaya yang tak sedikit sehingga terpaksa menaikkan harga, dari  Rp3.000 jadi Rp4.000. Untuk mengimbangi kenaikan itu, kami juga menerima konsekuensi dengan menambah 4 halaman dengan kombinasi 2 halaman berwarna. Jadi kami terbit dengan 16 halaman.

Tuesday, May 19, 2015

Lampung Gagal?

Oleh Deni Kurniawan


TAHUN 2015 boleh tahun  politik. Ingar-bingar perebutan  kekuasaan yang bakal berlangsung serempak secara nasional mulai berdengung  di mana-mana, mulai dari  balik meja birokrasi, sudut-sudut jalan sampai ke warung kopi. 

Dinamika politik nasional pun diwarnai kontroversi kebijakan pusat di bidang politik dan ekonomi, jelas mempunyai dampak ke masyarakat setiap lapisan. Para politisi pun sudah memainkan jurus ‘mabuknya'  dengan ragam ilusi.